Senyumnya adalah bagian yang ku hafal.
Setiap hari ku nikmati senyum itu sebagai salah satu asupan energiku.
Kali ini pun tetap sama, ketika ku pandangi ia yang sedang makan dan matanya sesekali mengarah padaku, ia menyimpulkan senyum itu lagi.
Detail wajahnya tak ku lewati seinci pun.
Hidungnya yang tak terlalu mancung, namun besar, pipi dan rahang yang tegas, bola mata yang besar nan indah, dan bentuk bibirnya yang mencuri perhatian siapapun saat menatap lengkungan senyum itu.
Aku penggemarnya, aku penggemar senyum manis itu.
Aku seseorang yang mencintainya tanpa banyak ucap, namun dengan tindakan yang nyata.